Jumat, 04 Maret 2011

Masih Perlukah Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar untuk Mahasiswa?

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan di Negara Republik Indonesia. Sama seperti Negara lainnya, Bahasa Indonesia adalah sebagai media komunikasi dalam berinteraksi dan bersosialisasi terhadap lingkungan. Bahasa, dalam hal ini Bahasa Indonesia juga merupakan media yang membedakan seseorang dalam setiap Negara baik dalam berkomunikasi maupun berinteraksi. Jika kita pahami dengan baik, Bahasa Indonesia disini berarti memiliki arti yang sangat penting bagi jati diri bangsa. Namun ironisnya, seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Indonesia kerap kali dicampuradukkan dengan bahasa pengantar lain, baik daerah maupun asing bahkan oleh karena pergaulan. Indonesia memang “Bhinneka Tunggal Eka”, karena memiliki suku, ras, etnis, agama, dan kebudayaan yang berbeda-beda. Segala anugerah tersebut terkadang membuat jati diri dari setiap individu menjadi berbeda-beda pula. Dalam hal ini, penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dipandang masih perlu atau tidak khususnya di kalangan mahasiswa. Seperti yang kita ketahui, penggunaan bahasa Indonesia terkadang sudah kabur dengan bahasa pengantar yang lain, contoh saja bahasa Indonesia itu sudah berubah kontekstualnya bercampur dengan bahasa daerah dan bahasa pergaulan atau bahasa “gado-gado”. Itulah yang dikemukakan oleh Rasyif, mahasiswa semester 2 jurusan teknologi pengolahan kulit di ATK (Akademi Teknologi Kulit) Yogyakarta. “Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi Indonesia sebagai media pemersatu bangsa, jadi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah wajib hukumnya untuk bangsa Indonesia karena segala perbedaan yang ada di Negara ini bisa bersatu oleh bahasa Indonesia” ucapnya dengan nada semangat. Pandangan dengan arus yang sama juga diungkapkan oleh Kurniadin. Alumnus Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga ini berpendapat kalau Bahasa Indonesia ini penting dan harus digunakan dengan baik dan benar, akan tetapi bahasa daerah juga sah-sah saja digunakan asal dapat dimengerti oleh lawan bicara atau sebaliknya. “Menurut pengalaman saya saat menjadi mahasiswa dulu, penggunaan bahasa Indonesia terkadang diselewengkan dengan bahasa daerah oleh dosen saya, ya saya tentunya tidak mengerti karena saya merupakan mahasiswa pendatang dari lain daerah. Namun akhirnya secara perlahan dan bertahap keadaan itu mulai berubah, mengingat beberapa dari mahasiswa berasal dari luar daerah. Jadi, antara mahasiswa dan dosen harus saling berkesinambungan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai media komunikasi di lingkungan kampus. Bahasa Indonesia sekarang sudah berbaur dengan bahasa pergaulan keseharian atau yang biasa kita ketahui sebagai bahasa gaul. Bahasa gaul ini digunakan oleh remaja-remaja Indonesia sampai saat ini. Kebiasaan itu sudah tertanam seiring perkembangan zaman di era globalisasi ini. Selain itu, penggunaan bahasa Indonesia yang “gado-gado” juga membuat seseorang menjadi lupa konteks bahasa Indonesia yang sebenarnya karena keseringan menggunakan bahasa tersebut. Selain dari mahasiswa, pandangan dari seorang dosen juga perlu diperhatikan, seperti yang diungkapkan oleh Galuh Dian Prama Dewi, dosen sekaligus Kepala Program Studi Hubungan Internasional Universitas Respati Yogyakarta, beliau menganggap penting penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam ruang lingkup kampus, khususnya pada mahasiswa. Mengingat mahasiswa disini adalah sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa harus dapat melestarikan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari khususnya yang kehidupan di kampus. Media tersebut dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk menjadi kalangan yang intelektual, karena bahasa mencerminkan kemampuan berfikir seseorang, mahasiswa sebagai salah satu penyumbang ide bagi pemerintah atau stakeholders jadi, mahasiswa dituntut untuk menggunakan bahasa Indonesia yang benar, karena bahasa merupakan salah satu bentuk identitas Negara, sehingga ketika mahasiswa berada di pertemuan atau wilayah internasional, identitas yang dibawa salah satunya adalah bahasa meski bahasa internasional seperti bahasa inggris merupakan bahasa ketika kita di kalangan internasional akan tetapi mahasiswa sebagai bagian dari Negara Indonesia harus bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk memberikan persepsi yang bagus di kalangan asing. Kalau bahasa “gado-gado”, saya rasa tidak masalah apabila digunakan, tergantung situasi dan pihak yang dihadapi, seperti jika di dalam keadaan formal (dalam pertemuan internasional, dan forum resmi lainnya) tidak diperkenankan menggunakan bahasa "gado-gado", tapi di situasi non formal seperti dalam perkuliahan, dan perbincangan biasa itu boleh, asalkan itu tadi antara kedua pihak saling mengerti, ungkapnya sembari tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar