Minggu, 15 Mei 2011

Teras Diplomasi

Abad ke-21 ditandai dengan perkembangan yang sangat dinamis dalam hubungan internasional, baik itu berkaitan dengan hubungan antarnegara, munculnya konflik-konflik baru maupun peralihan sistem politik sebuah negara. Perubahan- perubahan yang terjadi pada tingkat global tersebut ternyata sulit dihindari oleh masyarakat internasional sehingga mempengaruhi substansi dan arah politik luar negeri sebuah negara.

Politik luar negeri Indonesia pun menunjukkan upaya-upaya penyesuaian dengan mencermati perubahan lingkungan eksternal yang ada sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan kebijakan luar negeri. Indonesia melihat bahwa perubahan-perubahan yang terjadi bukan hanya berupa hambatan melainkan juga peluang. Bagaimanapun perubahan itu menjadi penting ketika ia membawa pengaruh terhadap Indonesia.

Selama 2010 Indonesia lebih fokus pada penanganan permasalahan global secara multilateral, dimana keanggotaan Indonesia di G20 merupakan manifestasi dari apresiasi negara-negara maju terhadap peran internasional Indonesia dan kemajuan pembangunan ekonomi. Globalisasi ekonomi ternyata juga telah ‘memaksa’ banyak negara untuk mengkaji kembali kebijakan luar negerinya agar dapat terus memajukan kehidupan ekonomi masyarakatnya. Hubungan ekonomi dan perdagangan internasional sekarang ini memiliki peran penting dalam hubungan luar negeri suatu negara. Dan hal ini telah mengubah diplomasi tradisional yang digunakan menuju diplomasi multisektor dan multilevel diplomacy.

Multilevel diplomacy tersebut bermakna bahwa diplomasi ekonomi akan dijalankan dalam tingkatan, bilateral; regional; dan multilateral serta menjadikan peran diplomasi ekonomi sebagai salah satu instrumen penting dalam politik luar negeri. Dalam konteks ini, hubungan ekonomi antarnegara dapat menjadi perekat dalam hubungan politik.
Tahun ini Indonesia lebih serius menerapkan pentingnya diplomasi ekonomi yang bersifat berkelanjutan dan jangka panjang. Dengan mengoptimalkan diplomasi ekonomi, diharapkan kapasitas dan kapabilitas ekonomi nasional Indonesia meningkat secara signifikan.

Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dengan 240 juta penduduk dan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia (4,5%) setelah RRC dan India, posisi Indonesia tentunya sangat strategis di dunia. Ini merupakan peluang dan sekaligus juga tantangan bagi Indonesia di era perdagangan bebas sekarang ini.

Pada tataran praksis, politik luar negeri suatu negara merupakan hasil perpaduan dan refleksi dari politik dalam negeri yang dipengaruhi oleh perkembangan situasi regional maupun internasional. Politik luar negeri Indonesia tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor berupa posisi geografis yang strategis, potensi sumber daya alam dan manusia berikut susunan demografinya; serta sistem sosial-politik yang sangat mempengaruhi sikap, cara pandang dan cara Indonesia memposisikan dirinya di fora internasional.

Adalah suatu kebijakan yang tepat jika pelaksanaan politik luar negeri diarahkan pada prioritas untuk mengupayakan, mengamankan dan meningkatkan kerjasama serta dukungan negara-negara sahabat dan badan-badan internasional bagi peningkatan perekonomian nasional.

source : http://www.tabloiddiplomasi.org/teras-diplomasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar